Larangan Pakaian Islami di Dunia Barat

Semakin banyak negara yang mengekspresikan pandangan yang kuat terhadap penggunaan pakaian Islami di dunia Barat. Negara-negara tertentu bahkan telah melarang mereka sepenuhnya dari negara tersebut. Menurut pandangan mereka, pakaian Islami adalah simbol terorisme dan ekstremisme dan mereka tidak mau mempromosikan salah satunya dengan membiarkan orang mengenakan pakaian Islami sesuai dengan kehendak bebas mereka. Awalnya adalah Prancis dan kemudian yang lain mengikuti dengan gejolak terbaru di Belgia yang terjadi terkait masalah ini.

Meskipun setiap orang dan bangsa memiliki hak untuk pandangan mereka, tapi secara pribadi saya merasa bahwa label cara berpakaian tertentu terkait dengan fundamentalisme dan ekstrimisme dalam Islam berdasarkan beberapa contoh independen tidak sepenuhnya adil bagi dunia Muslim. Mengenakan pakaian Islami tidak serta merta membuat Anda menjadi individu yang terkait dengan tindakan ekstremisme yang dilakukan. Bahkan orang-orang ini tidak mengikuti jalan Islam yang benar yang mengajarkan cinta dan perdamaian.

Bagi Kamu yang bertekad bulat melaksanakan ibadah umroh, maka Kamu sebaiknya siap-siap lebih dahulu, seperti berangkat dengan perasaan damai menggunakan Paket Biaya Umroh 2023. Semoga Tuhan YME memudahkan itikad positif Anda. Supaya perjalanan umroh Kamu diterima Allah SWT.

Pakaian Islami hanyalah simbol kesopanan dan kesopanan. Sama seperti orang-orang tertentu yang memilih untuk memakai rok dan celana panjang dan tidak memperlihatkan kulit mereka dengan rok mini dan celana Capri, demikian pula wanita Muslim memilih untuk mengenakan abaya dan jilbab yang longgar dan longgar. Mereka menutupi kepala mereka dengan hijab yang mirip dengan wanita Barat yang memakai topi dan syal.

Tidak ada yang mengenakan pakaian Islami yang dapat dikaitkan dengan ekstremisme. Wanita dan pria yang memilih untuk memakai abaya, jilbab, hijab dan jubba dalam hidup mereka melakukannya untuk melindungi kehormatan mereka dan menyenangkan Allah mereka. Mereka mengikuti Sunnah Nabi Muhammad (SAW) tercinta mereka, yang merupakan duta atau perdamaian dan pengampunan. Dia adalah makhluk lembut yang menyebarkan agama Islam bukan dengan tungau tetapi dengan perbuatan dan tindakannya yang hebat. Ajarannya tentang kasih sayang dan kebaikan dan bukan tentang kekerasan dan kekejaman. Oleh karena itu, agama Islam dan cara hidupnya sama sekali tidak mengajarkan jenis radikalisme yang diasosiasikan dengan artikel pakaian Islami saat ini.

Larangan itu tidak boleh dibiarkan karena saat ini dunia penuh dengan kehendak bebas makhluk, dan sama seperti agama dan sekte lain yang diperbolehkan memakai pakaian sesuai dengan keinginan mereka sendiri, umat Islam harus memiliki pilihan untuk memilih mengenakan pakaian Islami secara terbuka dan bebas tanpa takut didiskriminasi oleh orang lain. Artikel pakaian sama sekali tidak dapat mengubah kepribadian seseorang menjadi liberal atau fundamental.